Pendiri usaha baru atau startup belum sadar akan pentingnya branding. Kebanyakan dari bisnis tersebut hanya membuat logo dan warna signature dari produk dan menggangap itu sudah cukup, tapi branding lebih complex dari itu.
Produk yang memiliki brand kuat dapat merubah persepsi dari target audience sehingga mereka dapat memberikan lebih seperti loyalitas, kepercayaan, dan spending.
Membangun brand yang kuat dapat dilakukan oleh brand awareness. Brand awareness itu sendiri termasuk dalam objective dari digital marketing campaign. Dengan muatan campaign yang matang secara content dan konversi, brand awareness dapat ditingkatkan secara efektif.
Produk yang sama dalam segi fisik dan manfaat dapat dijual ke market dengan harga yang lebih tinggi karena kepercayaan atau persepsi dari customer dimana produk dengan branding yang kuat memiliki nilai lebih dibanding produk tanpa brand walaupun produk tersebut sama.
Perbedaan signifikan dari produk yang memiliki branding adalah dalam hal marketing dimana produk tanpa brand akan menjual produk mereka secara tradisional sedangkan produk dengan brand kuat akan melekat identitas brand nya di mindset customer, sehingga mereka mencari produk tersebut tanpa harus melakukan marketing.
Branding dan marketing sama pentingnya, tapi mana yang lebih harus didahulukan? Jawabannya ada branding karena branding adalah identitas sebuah produk. Identitas produk harus ditentukan sebelum menentukan strategi marketing yang tepat.
Banyak perusahaan berlomba – lomba untuk membangun persepsi audience bahwa produk mereka adalah brand terbaik di industri mereka walaupun dengan harga yang relatif mahal. Sebaliknya, banyak perusahaan yang ingin membangun persepsi bahwa produk mereka merupakan produk berkualitas dengan harga yang terjangkau. Proses branding tersebut berbeda – beda tergantung dengan target audience mereka.
Setelah mengetahui secara garis besar bagaimana branding bekerja, sisanya adalah konversi. Membangun branding yang kuat adalah fondasi penting sebelum melakukan strategi marketing dan konversi. Namun, produk yang anda tawarkan tidak dapat menjual dirinya sendiri dan dimana branding akan menjadi manfaat untuk memasarkan produk berikut:
1. Branding Menjadi Identitas Produk
Pembentukan identitas suatu produk atau perusahaan atau proses branding akan sedikit lebih complex dimana membutuhkan waktu untuk membangun trust dan emotional connection dari target audience produk mereka. Identitas brand akan menentukan posisi anda di market. Branding juga akan membantu produk untuk mendapatkan kredibilitas di mata target audiences.
2. Merubah Persepsi Target Audience
Mengubah persepsi target audience akan image sebuah brand memang tidak mudah. Dibutuhkan proses sekaligus strategi marketing yang efektif untuk menyampaikan identitas. Persepsi dari target audience akan dibangun dan diukur oleh brand awareness. Dengan dibangunnya persepsi dari target audience, produk tidak perlu repot – repot untuk dipasarkan karena produk akan melekat di pasar.
3. Nama Produk Melekat
Tahukah anda bahwa Aqua, Odol, Indomie merupakan merk produk? Banyak orang mengira bahwa nama tersebut adalah nama barang. Ini merupakan best practice dari sebuah branding yang sangat kuat sampai mayoritas orang tidak dapat membedakan merk dan nama produk. Nama merk tersebut melekat di mindset setiap orang sehingga setiap mereka membutuhkan air mineral, maka mayoritas akan membeli aqua, ketika membeli pasta gigi maka mayoritas orang akan menyebut odol, bukan pasta gigi, Indomie yang digeneralisir sebagai mie instant di pasar Indonesia, padahal banyak sekali merk mie instant lainnya.
4. Membangun Hubungan Emosional
Seringkali pelanggan dalam memutuskan sesuatu lebih menggunakan emosi ketimbang logika. Beberapa brand dapat membangun emosional penggunanya adalah sebuah strategi yang bagus. Memposisikan diri di market dan melakukan brand awareness dapat membangun hubungan emosional pada target audience, beberapa pelanggan akan bangga menggunakan produk luxuriy seperti sport car dengan merk lamborghini, ferrari, atau mercedez benz. Identitas brand yang sangat kuat seperti produk luxuries tidak perlu memasarkan produk mereka secara extra karena setiap orang sudah memiliki mindset dan anggapan bahwa produk tersebut memiliki nilai lebih. Tidak pernah ada iklan produk lamborgini bukan? Tapi hampir semua orang, bahkan yang bukan target audience mengetahui produk tersebut.
5. Loyalitas Pada Produk
Setelah melakukan berbagai strategi marketing diatas dan banyak dari target audiences anda membeli produk serta mendapatkan manfaat – manfaatnya, maka hal selanjutnya adalah loyalitas pelanggan.
Ingatlah bahwa untuk membangun pelanggan yang setia anda harus melaksanakan proses branding tersebut secara maksimal dan terurut. Karena pada intinya proses tersebut saling berhubungan satu sama lain.
Pelanggan yang merasakan manfaat dari produk anda akan lebih mudah untuk merubah persepsi atua pandangannya tentang produk. Trusts dan emotional connection akan dibangun dimana kedua variabel tersebut akan membangun loyalitas pelanggan tentang produk sehingga pandangan mereka akan suatu produk menjadi sangat baik.